abu-abu
hujan tak jadi turun, hanya mendung yang menggantung
aku masih duduk di situ, sendiri di meja yang seharusnya untuk berdua
untuk kita
kita?
aku mengemasi yang tersisa di atas meja:
serpihan sesal, potongan ketidakpastian, sobekan permintaan maaf, sekeping harapan dan sketsa wajahnya
lalu menyeka dengan tisu tetes-tetes rindu sementara menerka-nerka yang kutahu pasti tak pernah jelas jawabnya
apa kabar kita?
Komentar
Posting Komentar